Maandag 31 Maart 2014

masalah-masalah dalam pencarian modal

Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal

Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal usaha antara lain:
1 A.    Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik). Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
2 B.  Kurangnya pengalaman bisnis. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. pengalaman yang cukup bisa menjadikan peluang usaha yang baik.
   C.  Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin). kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
4 D. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
5 E. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.


Pembiayaan Bisnis

sebelum melakukan pembiayaan bisnis seorang wirausaha haruslah terlebih dahulu melakukan suatu identifikasi, yaitu:
- identifikasi usaha yang akan dijalankan
- identifikasi sumber pembiayaan

Identifikasi sumber pembiayaan terbagi kedalam dua bagian yaitu
a. Internal (modal perusahaan)
b. Eksternal (investor, kredit bank)

Penentuan Kebutuhan Keuangan Perusahaan
Sebelum melakkukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal, dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. selain ittu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan financial yaitu :

1. Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan)
2. Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba)

Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan financial perusahaan dilakukan dengan:
1. Penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha

a. Pendekatan pendapatan, mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b. Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendudkung sewa yang dimaksud.
c. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksdu untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien

Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada, dilakukan dengan :

a. proyeksi laporan laba-rugi
adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
b. Proyeksi laporan neraca
adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
c. Proyeksi arus kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.


Mencari Sumber Modal Usaha
Sebelun melakukan pencarian modal usaha, seorang wirausahawan juga terlebih dahulu melaksanakn penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut pencarian sumber modal usaha tersebut berasal dari :

1. Modal perusahaan
2. Modal patungan (perusahaan dengan investor)
3. Modal dari investor
4. Modal pinjaman dari bank

Hubungan dengan Pemodal
Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangat lah penting dikarenakan pemilik modal adalah sesorng yang penting daslam kelangsungan dalam suatu usaha, berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal diantaranya:

1) Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal
2) Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang
3) Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal

Penilaian Perusahaan
Seorang wirausahawan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, diantaranya seperti :

1. Laporan Laba/Rugi
adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.

2. Laporan Neraca
adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.

3. Laporan Perubahan Modal
merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.

4. Laporan Arus Kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.


Identifikasi Peluang Usaha Baru

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU

Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.

Orientasi Eksternal didapat dari:
A. Konsumen
Pemakaian barang dan atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada. contohnya: kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak yang dibuat secara customize /khusus.
B.  Perusahaan yang sudah ada
Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih. contohnya: kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.
C. Saluran distribusi
Lokasi  kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan.
Mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen. Contohnya: saat ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen
D. Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Contohnya: pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga diperlukan

E. Penelitian dan Pengembangan
Usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Contohnya: kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru.

Orientasi Internal didapat dari:
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu:
>  Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
> Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
> Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru:
  Kebutuhan akan sumber penemuan
 Hobi atau kesenangan pribadi
  Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Mengapa tidak terdapat ?
Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Pemanfaat produk dari perusahaan lain

Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk:
* Tahap Gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
a. Spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial.
b. Definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
*  Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk:
a. Memproyeksikan tingkat permintaan potensial.
b. Mengidentifikasi peluang keberhasilan produk.
c. Memperkitakan tingkat kanibalisasi
* Tahap Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual.
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
* Tahap Uji Pemasaran
Tujuan tahap ini adalah untuk:
1) Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru.
2) Mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
3)  Menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.
F. Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
·   Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk pasar.
·   Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
·   Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
·   Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada        bauran
·   Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai        pada langkah 1 sampai 4
Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
A. Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki
B .Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
C. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri
D. Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya
E. Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses

Arti Penting Orientasi Pemasaran
A. Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing
B. Wirausahawan harus berorientasi konsumen

Matriks Produk – Pasar
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
• Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
• Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
• Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
• Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada       bauran
• Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai        pada langkah 1 sampai 4

Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
a. Kurangnya obyektivitas
b. Kurangnya kedekatan dengan pasar
c. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
d. Diabaikannya kebutuhan finansial
e  Kurangnya diferensiasi produk
f.  Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai